tak usah terluka jika sesuatu yang buruk terjadi padamu. setiap orang bahkan pernah jatuh hingga titik paling bawah dalam hidupnya. sedih hingga seperti ingin mati. marah hingga tercabik-cabik jiwanya.
nikmati setiap detik yang tuhan berikan, kuatkan hati. jika tangis mampu sembuhkan luka, maka menangislah sekeras yang kau bisa. tangisan bukan berarti kelemahan. tak usah mengutuk, perbaiki diri saja, kelak hal-hal baik akan datang dengan sendirinya.
meminta maaflah dan berikan maaf semampumu. begitu seharusnya kita hidup.
terima kasih untuk kenangan baik 4 tahun bersamaku. jika berakhir bersama semoga tak saling melukai lagi. namun, jika tidak lagi bersama, semoga tuhan menguatkan kita.
ada beberapa hal yang tidak bisa dipaksakan dalam hidup. aku tak pernah bisa memaksamu untuk menjadi seperti inginku. begitupun kamu.

kauaku

mengenalmu 3 tahun yang lalu, sosok yang menurutku mengagumkan. saya pikir denganmu aku bahagia, aku lantas mempercayaimu. memang kamu orang yang baik dan mungkin dengan kebaikanmu itu kamu bisa bergaul dengan siapapun, perempuan manapun. awalnya ku angggap biasa saja, sikapmu yang dengan mudah bisa mempunyai banyak teman, kamu yang luwes berbicara dengan siapapun. 3 tahun itu berlalu, menurutku selama itu "kita" baik-baik saja meski berbeda dalam banyak hal.
Hingga suatu hari kau memutuskan untuk pergi dan kita lantas berjarak, tak masalah buatku. Dalam suatu hubungan harus ada kepercayaan dan aku mempercayaimu (mungkin sampai saat itu). "kita" masih baik-baik saja, entah itu sms, telfon, bbm, atw medsos lainnya, lewat berbagai cara untuk saling berkabar ria.
aku lantas bertambah mengagumimu, kita yang berjarak berkilo-kilo meter, kupikir kau masih bisa menjaga kepercayaanku seperti aku yang terus percaya. 1 bulan, 2 bulan kita baik baik saja. tp setelahnya?????? hatiku sakit, hancur, ingin marah, menangis sejadi jadinya, aku mempercayaimu, aku menunggumu,aku menerimamu seperti apa kamu, aku menemanimu dari titik bawah, aku berusaha menjadi org baik untuk mu. tapi ini apa??? its not fear. kamu dengan seenak hatimu membohongiku, kau dengan perempuan itu entah bagaimana menyebutnya. lagi-lagi aku mencoba memaafkan, aku belajar mengerti tapi aku benci kau terus-terusan membelanya, bisakah kau d pihakku??? bisakah kau mengerti sedikit saja?? aku rasa tidak, kamu bukan sosok yang datang 3 tahun lalu padaku. Detik itu aku sadar tak pernah kau menganggapku berharga dari apapun, entah siapa yang salah yang kutau setelahnya tak ada yang baik-baik saja antara kau dan aku. aku akan bertahan sampai batas mampuku.

Kamu, cepatlah kembali

Mungkin karena terbiasa, menunggumu jadinya menyenangkan
Meski begitu bisakah kamu cepat kembali?
Bukan karena hatiku lelah menanti
Hanya saja rinduku mulai membakar perlahan
Kamu tahu?
Aku belajar menyelesaikan segalanya sendiri meski rasanya tak menyenangkan seperti saat kamu ada
Kamu tahu?
Aku tertawa sebanyak mungkin. Menertawakan hal buruk yang terjadi padaku
Tak masalah seburuk apapun itu, yang kutahu semua pasti akan berakhir baik
Kamu tahu?
aku bahkan mengingatnya, semua tentang kamu.
jadi sekali lagi kukatakan, cepatlah kembali.

jangan panggil aku puteri

Kita, waktu dan jarak

Dalam hitungan sepersekian detik beberapa hal tiba-tiba berubah.
Aku yang memadu rindu disini, kamu yang mencipta jarak disana.
Yang membuatku bahkan tidak bisa mngerti, Kita tak ada celah untuk percakapan panjang sperti dulu. sekedar saling bertanya kabar, singkat.
Kita berada diantara jeda yang sangat panjang, tak ada tanda titik atau sekedar tanda koma.. Kamu tau? Aku membenci waktu. Waktu yang menjadi bgian dari jarak, waktu dengan skenario yang seenaknya saja membuatku menunggu. Waktu yang dengan sengaja membuatmu menjauh. Dan waktu juga yang membuatmu pergi.
aku hanya tidak bisa untuk terbiasa meski pada akhirnya waktu dan jarak juga yang akan mempertemukan kita dengan rotasinya ke titik awal, menjadikan segalanya tak berjeda.

hanya sekedar nulis

satu, dua, tiga, empat, lima ........... tiba-tiba ingin nulis. hhh,what happened? entalah -_____- saya hanya merasa beberapa bulan terakhir ada sedikit mmm bukan,,tepatnya banyak hal yang terjadi bukan kali ini saja but beberapa kali terjadi dan ini yang terburuk. harusnya sudah ada berlembar-lembar kertas berisi coretan, berbait-bait paragraf yang terbentuk, sususan- susunan huruf oh tidak sebanyak itu setidaknya ada 1 kata mungkin 2 kata atau baiknya lebih dari itu, but 'till now, gak ada satupun. pft (nyesek proposal). dan yang paling mengecewakan bin menyakitkan bin bikin saya nangis bombay berhari-hari berminggu-minggu adalah nilai akhir semester yang jauhnya ribuan kilometer dari harapan, maaf ibu. hiks
yayayayayaya,,,,,sabarrrr kamu harus sabar (dari dulu juga sabar sayanya bung). udah usaha kok, udah maksimal rasanya tapiii tetap aja MENGECEWAKAN,hha. dan lagi pada akhirnya nurul mencoba berpikir positif sepositif mungkin, "mungkin tuhan punya rencana lain" , jangan cepat nyerah, krn qt gak pernah tau dititik mana qt sekarang, kata "nyerah" cuma buat pecundang doang, emang nurul mau jadi pecudang, gak kan?? ( hebat kan, nih sekarang asli saya hebat dalam dunia perbincangan dengan diri sendiri,,cakcikcuk).

since i found u

I think of you in everything that I do
To be with you what ever it takes I'll do
Cause you my love, you all my heart desires
You've lighten up my life forever I'm alive

Chorus:
Since I found you my world seems so brand new
You've show me the love I never knew
Your presence is what my whole life through
Since I found you my life begin so new
Now who needs a dream when there is you
For all of my dreams came true
Since I found you

Your love shines bright
Through all the corners of my heart
Maybe you are my dearest heart
I give you all I have my heart, my soul, my life
My destiny is you
Forever true... I'm so in love with you

Since I found you my world seems so brand new
You've show me the love I never knew
Your presence is what my whole life through
Since I found you my life begin so new
Now who needs a dream when there is you
For all of my dreams came true
Since I found you

My heart forever true...
In love with you.

#c.bautista